Bangka Belitung

Dosen UBB Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Juru Seberang Tanjung Pandan

183
IMG-20220521-WA0009

BELITUNG – Untuk memenuhi salah satu tugas tri dharma perguruan tinggi yakni melaksanakan pengabdian masyarakat, Tim Pengabdi dari UBB yang terdiri dari Dr. Sri Rahayu, S.H., M.H.;Ndaru Satrio S.H M.H, Reza Adriantika Suntara S.Pd., M. Pd. dan Miftahul Ulum, S.Th.I, M.Pd. melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema “Penanaman Karakter Anti Korupsi Aparat Pemerintah Desa Juru Seberang Kecaamatan Tanjung Pandan”, Kamis (19/5/2022).

Kegiatan sosialisasi ini dibuka dengan sambutan oleh Kepala Desa Juru Seberang, Adrian dan Wakil Rektor II sekaligus ketua tim pengabdi, Sri Rahayu.

Sri Rahayu dalam sambutannya mengatakan, penting penanaman karakter anti korupsi kepada segenap unsur pemerintahan. Selain sebagai tameng terhadap penyalahgunaan kewenangan yang mengarah kepada tindak pidana korupsi itu sendiri, adanya kegiatan ini sejatinya untuk memberikan pemahaman bahwa dalam membentuk karakter anti korupsi ini membutuhkan adanya sebuah kebiasaan yang harus senantiasa kita latih agar terwujud sebuah karakter yang mengarah ke anti korupsi.

Adapun materi disampaikan oleh tim pengabdi dari UBB yaitu terkait sikap yang menjadi unsur penggerak dari karakter anti korupsi ini. Ada beberapa sikap yang harus dikita latih dan kita miliki, yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, dan berani. Jujur merupakan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan yang merupakan unsur utama dalam membentuk karakter anti korupsi.

Disiplin merupakan kepatuhan terhadap sebuah peraturan yang sudah ditetapkan. Tanggung jawab berarti menjalankan kewajibannya dengan sunggung-sungguh. Peduli mengandung arti bahwa harus ada upaya proaktif dalam menghadari ancaman perbuatan korup ini.

Sederhana adalah sebuah gaya hidup yang tidak mengedepankan kemewahan. Kerja keras merupakan sikap dimana semua tujuan yang hendak dicapai harus melalui sebuah proses yang diusahakan secara optimal dan sungguh-sungguh. Mandiri maksudnya membuasakan diri untuk tidak menggantungkan pada orang lain. Adil merupakan sebuah sikap yang mengutamakan keseimbangan pada unsur kewajiban dan hak yang ada. Berani adalah tanpa rasa takut menghadapi kecurangan yang kemungkinan terjadi.

Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang hadir. Meskipun acara dilaksanakan di pagi hari, masyarakat berkenan menghdiri acara ini. Dan acara diakhiri dengan sesi foto bersama tim pengabdi dengan seluruh peserta. (doni/ril)

Exit mobile version