pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Diduga Asal-Asalan, Bupati Muratara Stop Proyek Jalan Poros

158
×

Diduga Asal-Asalan, Bupati Muratara Stop Proyek Jalan Poros

Sebarkan artikel ini
Viral di Media Sosial (Medsos) sebuah video Bupati Muratara H Devi Suhartoni kesal, lantaran kualitas proyek peningkatan jalan di Desa Kuto Tanjung, Kecamatan Ulu Rawas terkesan asal-asalan.
pemkab muba pemkab muba

Beritamusi.co.id – Viral di Media Sosial (Medsos) sebuah video Bupati Muratara H Devi Suhartoni kesal, lantaran kualitas proyek peningkatan jalan di Desa Kuto Tanjung, Kecamatan Ulu Rawas terkesan asal-asalan.

Dalam video itu, sang bupati meluapkan emosinya dengan menginjak-injak bahkan mengancurkan jalan itu dengan sebuah batu, guna mengecek kualitas kekuatan jalan yang dibangun itu.

Bupati Muratara, H Devi Suhartoni pasca melakukan pengecekan mengatakan, sepanjang jalan di kerjakan asal asalan.

Dia sangat menyayangkan dengan apa yang ia saksikan. Menurutnya bukan hanya satu titik saja yang dikerjakan asal-asalan, tapi sepanjang jalan.

Di dalam video tersebut Bupati terlihat marah melihat kondisi jalan yang sudah rusak, sebelum selesai dikerjakan.

“Saya tadi sudah lihat semua, dan semua pekerjaan saya stopkan dan sudah ketemu Kades Kuto Tanjung,”kata Bupati Muratara H Devi Suhartoni, Ahad 26 Maret 2023.

Lanjutnya, terimakasih, dan terus awasi serta stopkan untuk semua (pekerjaan) tidak benar seperti ini.

“Cara kerja mereka (kontraktor) ini sama sekali tidak benar. PU harus turun ke lapangan stop semua proyek ini,” tegasnya.

Bupati ditemani anggota DPRD dapil tersebut menemui beberapa pekerja, yang sedang mengerjakan proyek jalan. Saat itu pula Bupati lansung memerintahkan para pekerja tersebut untuk tidak melanjutkan pekerjaan.

“Kamu stop dulu begawe (kerja). Jangan begawe dulu sampai PU datang. Tidak boleh ada pekerjaan lagi,” tegasnya.

Bupati menegaskan para pekerja tidak salah sama sekali, karena mereka sebatas kerja.” Nanti rapat, panggil semua pihak, terutama kontraktor,”tegasnya.

Bupati menyampaikan, para kontraktor berfikir proyek di dalam hutan tidak bisa di lakukan pengecekan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *