Beritamusi.co.id – Bupati Lahat, Cik Ujang SH kembali menyinggung peran perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di Kecamatan Kikim Area. Menurutnya, perusahaan seharusnya bisa bekerjasama mendukung pembangunan infrastruktur jalan di wilayahnya, sehingga roda perekonomian di Kikim Area jadi lebih lancar.
Sebelumnya, Pemkab Lahat sudah berusaha mengajak pihak perusahaan untuk berunding membahas pembangunan jalan, namun nyatanya setiap kali diundang pihak perusahaan tidak pernah mau datang. Sedangkan jika pembangunan jalan sepenuhnya dibagun oleh Pemkab Lahat, anggaran yang digunakan untuk pembangunan akan sia-sia saja, tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat. Karena mayoritas pengguna jalan tersebut ialah kendaraan tonase berat milik perusahaan.
“Seharusnya pihak perusahaan yang bangun jalan, itulah bentuk kepedulian ke masyarakat. Jangan sampai nanti, Pemkab Lahat yang bagun jalan perusahaan perkebunan yang merusak jalan. Jangan hanya mau untung saja,” ujar Cik Ujang, ketika berkunjung dengan masyarakat di Desa Cempaka Sari, Kecamatan Kikim Timur, Lahat.
Cik Ujang mengatakan, Pemkab Lahat sudah berikan solusi bekerjasama dalam pembangunan jalan. 40 persen pihak perusahaan, 60 persen Pemkab Lahat. Atau jika memang pihak perusahaan enggan bersinergi, sebaiknya pihak perusahaan membuat jalan sendiri, tidak lagi menggunakan jalan masyarakat. “Kalau tidak mau, buat jalan sendiri. Kades tolong tekankan itu ke pihak perusahaan. Agar jalan yang telah dibangun Pemkab Lahat bisa terjaga,” tegasnya.
Dikatakanya, tahun ini Pemkab Lahat akan kembali lakukan pembangunanan jalan di Kecamatan Kikim Timur. Dari Desa Bungamas sampai mengarah ke SP 1, dibangun sekitar 5 kilo meter, lalu SP 2 kurang lebih 4 kilo meter, dan SP 3 sekitar 3 km. Untuk di wilayah lain, Cik Ujang meminta bersabar. Dirinya komitmen akan lakukan pembanahan dari desa ke kota.
“Insya Allah, perlahan pembangunan dari desa ke kota akan terselesaikan. Di Kikim Area ini hasil buminya berlimpah dari sektor perkebunan, tentu akses jalan sangat menunjang untuk mengeluarkan hasil perkebunannya,” sampainya. (Safitri)