PALEMBANG I Sungai Musi yang merupakan salah-satu icon Kota Palembang sudah tidak mampu menampung genangan air saat hujan turun. Keadaan ini membuat sebagian wilayah di Kota Palembang mengalami kebanjiran ketika musim hujan tiba.
Hari Suprayogi, Direktur sungai dan pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Pengendalian Banjir Kementerian PU Pera mengatakan, untuk mengantisipasi kebanjiran tersebut pihaknya terus berusaha untuk melakukan pengendalian diantaranya akan dilakukan pembangunan waduk bendung. Untuk itu katanya, pihaknya telah melakukan penandatanganan kontrak paket pekerjaan konstruksi dan supervise pembangunan pompa pengendali banjir DAS Bendung.
Katanya, ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk menanggulangi banjir. Saat ini kata dia, dari 1,7 ha lahan yang ada setidaknya sudah dibebaskan 30 persen. “Kami targetkan tiga tahun kedepan bisa selesai. Bahkan di 2017 awal seharusnya juga sudah selesai,” katanya disela-sela penandatanganan kontrak paket pekerjaan konstruksi dan supervise pembangunan pompa pengendali banjir DAS Bendung di ruang rapat BBWS, Senin (14/12/2015).
Sementara itu, Bistok Simanjuntak, Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) VIII. Saat ini, tersisa dana Rp6,5 miliar untuk pembebasan lahan. “Dana tersebut, bakal kami targetkan segera dibayarkan di tahun ini,” akunya.
Jika sebelumnya sudah ada 27 persil lahan yang dibebaskan, maka sekarang ada 4 persil lahan yang dalam tahap pengkajian untuk segera dibebaskan di Desember ini juga. “Tergantung kepada BPN dan tim apresial penilai harga,” sambungnya. Totalnya, ada 99 persil lahan yang bakal dibebaskan.
Dengan demikian, sambung Bistok. Pihaknya mentargetkan bakal segera melakukan konstruksi yang sudah jalan tahap MoU, dan bakal segera pengerjaan di lapangan pada Januari nanti. “Di 2017 akhir, kita targetkan semuanya sudah harus selesai,” akunya.
Masih kata Bistok, pembangunan pompa pengendali banjir dan waduk raksasa ini merupakan salah-satu prioritas kegiatan yang perlu segera dilakukan, dimana fungsinya untuk mengamankan daerah permukiman, ekonomi dan sarana transfortasi, serta mengurangi genangan 80 persen dari total luas genangan yang terjadi serta menurunkan waktu genangan dari 8 jam menjadi 2 jam.
Wali Kota Palembang, H Harnojoyo yang menghadiri langsung acara tersebut mengungkapkan, genangan air yang terjadi merupakan masalah. Walaupun beberapa jam juga akan mengganggu aktifitas yang ada. “Pembangunan ini sangat dibutuhkan masyarakat kota Palembang,” akunya.
Dengan pembangunan tersebut, diperlukan 99 persil lahan yang bakal dibebaskan. “Karena 10 menit saja hujan air sudah masuk rumah. Dalam kesempatan itu, Harnojoyo juga menyebut kualitas sungai Musi yang semakin keruh. (Supardi)