“Terjadi penyerangan bom kendaraan, apakah itu roda dua atau roda empat, masih penyelidikan,” kata Frans saat memberikan keterangan pers di Surabaya. Berdasarkan video CCTV yang didapat, ada sekitar lima polisi yang berjaga di pintu gerbang masuk Mapolrestabes Surabaya. Beberapa dari anggota polisi menggunakan perlengkapan rompi. Awal mulanya, tampak sebuah mobil Avanza warna hitam yang masuk ke dalam gerbang. Kedatangan mobil tersebut diikuti oleh dua motor yang ditumpangi laki-laki, anak kecil dan perempuan. Kedatangan dua motor jenis bebek itu langsung meledak bersamaan dengan anggota polisi yang memberhentikan dan bertanya kepada pengendara motor dan mobil. Kejadian yang terjadi dalam hitungan detik itu pun membuat anggota polisi yang berada di pintu gerbang seketika terpental dan jatuh akibat ledakan. Belum diketahui kondisi terkini polisi yang menjadi korban tersebut. Tak berselang lama usai ledakan, tampak anak kecil, yang diduga terlibat dalam aksi peledakan itu berdiri dari kepulan asap ledakan. Anak kecil yang menggunakan kerudung itu langsung diamankan oleh polisi yang sudah memantau ledakan. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.50 WIB. Frans memastikan ada korban dari pihak anggota kepolisian. Namun Frans tidak memberikan keterangan lebih rinci dalam konferensi pers yang berlangsung singkat tersebut. Sebelumnya serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur. Setidaknya belasan orang tewas dan 41 orang luka-luka dalam kejadian itu. Sedangkan di Rumah Susun Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo, juga terjadi ledakan bom di salah satu rumah. Korban yang tewas dalam kejadian itu tiga orang, dan dua anak-anak terluka. Diduga kuat ledakan itu tidak sengaja terjadi saat pelaku sedang merakit bom.
Sumber : cnnindonesia.com