PALI I Tokoh masyarakat Kabupaten PALI berharap pasca terpilihnya Bujang Gadis PALI (BGP) Firdaus Akbar dan Nita, periode 2016 – 2017 jangan hanya dijadikan sebagai umbrella girl (gadis payung) atau penyambut tamu semata.
Hal itu dikatakan langsung Dede Apriandi tokoh masyarakat kota Pendopo saat dijumpai awak media, Senin (1/8) setelah dirinya mendapat berita soal pemenang pada malam puncak grand final pemilihan BGP 2016 yang dilaksanakan Minggu malam (31/7/2016).
Menurutnya, ajang BGP bukanlah hanya acara ceremonial semata, tetapi memiliki tanggung jawab penuh untuk bisa menjadi teladan dan duta wisata, tapi juga duta pemuda di Kabupaten PALI.
“Pemilihan BGP jangan hanya cuma agenda kegiatan rutin atau tahunan, tapi dipilihnya BGP bisa mengisi kegiatan positif seperti penyuluhan bahaya narkoba di sekolah maupun masyarakat luas,” kata Dede, Senin (1/8)
Dia menyarankan terpilih BGP jangan dijadikan umbrella girl atau dijadikan penyambut tamu pejabat saat kunjungan di Bumi Serapat Serasan, akan tapi BGP diwajibkan membuat program selama satu tahun ke depan.
“Kasihan kalau BGP cuma dijadikan penyambut tamu, atau umbrella girl, dengan dana yang cukup besar, jangan sekedar dijadikan proyek semata, akan tetapi bisa membuatkan program selama satu tahun mereka menjabat,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud kabupaten PALI Haris Munandar, membantah jika selama ini tidak ada program dari BGP setelah mereka terpilih.
Menurutnya selama ini, program yang laksanakan seperti sosialisasi bahaya narkoba, sosialiasi pernikahan dini, program masuk perguruan tinggi dan ikut serta juga dalam pemilihan putra-putri sriwijaya.
Bahkan BGP saat mengikuti putra-putri Sriwijaya, putra PALI mendapat juara harapan 1 putra sriwijaya. “Kalau tanggapan (BGP) orang bermacam-macam, kita tidak melarang itu, mereka menganggap BGP dijadikan umbrella girl sah-sah saja, tapi kita punya program BGP,” tandas Haris Munandar. (ADN)