SUNGAILIAT | Pada perayaan tahun baru Islam (Muharram) 1441 Hijriah/2019 Masehi, Minggu (01/09/19) di Lapangan Bola Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat. Nampak Bolu Kojo raksasa yang memiliki diameter 2.65 meter dengan ketebalan 5 cm, berhasil membuat para pengunjung berdecak kagum. Bolu raksasa khas Daerah tersebut berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Prosesi penyerahan sertifikat MURI tersebut diterima langsung Bupati Bangka, Mulkan, SH, MH yang didampingi Ketua TP PKK, Yusmiati, Wakil Bupati Bangka, Syahbudin, SIP yang didampingi Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bangka, Almina.
Tak hanya itu, perayaan akbar tahunan tersebut juga diisi dengan ragam kearifan lokal Daerah seperti Nganggung Sepintu Sedulang yang melibatkan ratusan muda-mudi sebagai pembawa dulang.
Bupati Bangka, Mulkan, SH, MH, mengapresiasi kekompakkan masyarakat Kenanga atas sinergisitas yang dituangkan kedalam pembuatan Bolu Kojo raksasa tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan cerminan dari semangat masyarakat Kenanga dalam menyambut perayaan tahun baru Islam di Kabupaten Bangka.
Diungkapkannya, Kelurahan Kenanga yang menjadi sentra perayaan Muharram harus terjaga eksistensinya. Bukan hanya sekedar perayaan seremonial, namun bentuk jalinan kebersamaan harus tertuang dalam implementasi keseharian masyarakat.
“Perayaan Muharam ini merupakan kegiatan rutin yang sudah menjadi agenda tahunan, mari kita jaga kebersamaan dan kekompakkan kita se Kabupaten Bangka dan se Babel ini,” katanya.
Untuk itu dirinya berharap kepada generasi penerus dapat mempertahankan eksistensi tradisi perayaan Muharram di Kenanga, hal tersebut menurutnya sebagai wujud peduli terhadap kearifan lokal Daerah.
“Mari kita jaga tradisi ini, karena kebudayaan mampu menjadi salah satu faktor pendorong kemajuan Daerah,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Drs. Abdul Fatah, MSi, menghimbau masyarakat dapat memaknai perayaan Muharram dengan meningkatkan keistiqomahan kepada Allah. Diharapkannya, kerukunan serta rasa toleransi antar masyarakat tetap dikedepankan.
“Memaknai tahun baru Islam dengan meningkatkan keistiqomahan kita, semoga kita selalu menjaga kerukunan ini,” pungkasnya. (Doni)