Berita Daerah

Belum Ditemukan Kasus Gangguan Ginjal Akut di OKU

99
Dinkes OKU bersama kepolisian sidak sejumlah rumah sakit, apotik dan mall guna memantau peredaran beberapa obat jenis Syrup yang telah ditarik oleh BPOM.

Beritamusi.co.id – Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), sampai saat ini tidak ditemukan Kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal atau GGAPA. Kendati demikian Dinas Kesehatan OKU bersama pihak kepolisian melakukan sidak kesejumlah rumah sakit (Fasyankes), Apotek dan Mall yang menjual obat-obatan,(24/10).

Plt Kepala Dinas Kesehatan OKU Rozali S.Km MM, menjelaskan, sidak ini dilakukan untuk memantau peredaran beberapa obat jenis Syrup yang telah ditarik oleh BPOM. Sidak ini lebih kepada himbauan agar obat cair atau syrup yang termasuk dalam rilis BPOM untuk tidak diedarkan.

“Untuk himbauan masyarakat sudah lebih cerdas dan sudah tahu perihal obat cair atau syrup yang masuk dalam rilis BPOM agar tidak digunakan atau dikomsumsi,” ujarnya.

Dari hasil sidak itu kata Rozali, pihaknya patut merasa bersyukur, karena managemen rumah sakit, apotik dan hypermart yang ada di OKU ini sudah melakukan penarikan terhadap obat-obat berbahaya bagi ginjal anak-anak yang telah dirilis Kemenkes RI.

Kendati demikian lanjut dia, pihaknya tetap meminta kepada warga OKU agar hati-hati saat membeli obat untuk anak-anaknya di apotik maupun di hypermart dan rumah sakit.

“Sebelum digunakan, maka kami imbau kepada warga OKU agar terlebih dahulu berkonsultasi ke kita atau puskesmas terdekat di wilayah masing-masing,” tegasnya.

Hal ini dilakukan agar warga OKU tidak salah membeli obat sirup dan cair bagi anak-anaknya. “Jangan langsung membeli dan menggunakan obatnya. Konsultasikan dulu dengan tenaga kesehatan agar kita semua aman dan sehat,” katanya.

Rozali berharap warga OKU dapat bersabar sampai hasil uji lab yang dilakukan BPOM Palembang diketahui hasilnya.

“Jadi nanti kalau sudah ada hasil uji labnya, maka kita semua akan tahu obat sirup dan cair apa saja yang berbahaya untuk digunakan atau yang aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Untuk sementara sebelum hasil uji labnya keluar, maka patuhi dulu imbauan Kemenkes RI tersebut. Dan kalau pun terpaksa konsultasikan lagi dengan kita,” ujarnya(HARISON)

Exit mobile version