pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Antrian BBM Kembali Mengular, DPRD OKU Minta Aparat Bertindak

147
×

Antrian BBM Kembali Mengular, DPRD OKU Minta Aparat Bertindak

Sebarkan artikel ini
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPBD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Yopi Sahrudin SSos
pemkab muba pemkab muba

BATURAJA | Menjelang lebaran Idul Adha yang akan jatuh pada 9 Juli mendatang, fenomena antrian panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBB) kembali terjadi. Fenomena ini menyababkan ruas jalan di beberapa SPBU mengalami kemacetan padat merayap.

Menanggapi adanya antrian panjang sejumlah kendaraan yang akan melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), Politisi asal Fraksi Demokrat yang juga selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPBD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Yopi Sahrudin SSos mengatakan. Pihaknya meminta agar Pertamina dan aparat kepolisian melakukan penertiban terhadap sejumlah kendaraan yang diduga melakukan pengisian BBM secara berulang-ulang disejumlah SPBU sehingga mengakibatkan kemacetan arus lalulintas.

“Menjelang Idul Adha seperti sekarang ini, antrian panjang BBM kembali terulang di sejumlah SPBU. Antrian ini kami duga didominasi oleh para pengecor (pengisian BBM secara berulang-ulang red). Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan di luar SPBU yang menyebabkan arus lalulintas mengalami kepadatan. Untuk itu kami minta pihak yang berwenang untuk melakukan penertiban para pelaku pengecor BBM ini,” kata Yopi Sahrudin. Senin (27/6/22).

Ditambahkannya, berdasarkan penjelasan pihak Pertamini beberapa waktu yang lalu saat dilakukannya rapat dengar pendapat anatar DPRD OKU dan pihak Pertamina. Pihak Pertamina mengakui jika banyak ditemukan pelaku pengecoran di sejumlah SPBU. Dimana untuk menertibkan para pelaku pengecor ini bukan wewenang dari pihak Pertamina.

“Untuk itu, kami meminta agar aparat penegak hukum untuk melakukan penertiban bagi pelaku pengecor BBM khusunya BBM jenis Bio Solar. Dengan melakukan pengecoran secara berulang-ulang, BBM itu sendiri nantinya akan dijual. Sehingga bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan BBM tidak bisa lagi melakukan pengisian dikarnakan antrian terlalu panjang,” tutupnya. (HARISON)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *