Ekonomi & Bisnis

Anak Indonesia Belum Terbiasa Memilih Game Sesuai Usianya

175
Anak-Indonesia-Belum-Terbiasa-Memilih-Game-Sesuai-Usianya

JAKARTA I Enggak hanya tayangan televisi atau film, games juga harus disesuaikan dengan umurnya. Tahukah kamu kalau ada lembaga yang menilai sebuah game?

Organisasi itu adalah ESRB Entertaiment Software Rating Board yang bertempat di Kanada dan Amerika Serikat. Organisasi regulator mandiri ini menilai rating atau nilai dari sebuah permainan.

Salah satu alasan dibentuknya ESRB ini karena banyaknya kekerasan di dalam video games yang ada di dunia.

Tetapi nyatanya, rating tersebut tak dihiraukan oleh para pemain game di Indonesia. Mereka enggak memperhatikan game mana yang sesuai dengan umurnya.

Bagi kebanyakan anak muda yang penting hanyalah keseruan game tersebut tanpa memikirkan kekerasan atau hal buruk yang ada dalam games tersebut belum sesuai dengan umur pemainnya.

Ketika mereka bermain game yang belum sesuai dengan umurnya dan game tersebut menampilkan sebuah kekerasan. Secara otomatis seorang anak akan merasa dirinya terlibat dalam game tersebut, sehingga mereka belajar hal buruk. Seperti memukul dan menggangap rendah perempuan dengan cara menampar atau menjambak rambut perempuan.

“Kalau di mall saja, game GTA dijual untuk anak 13 tahun,” kata Arranggi Soemardjan, seorang penemu Clevio Coder Camp di sebuah seminar Mobile Game with a Cause di kampus Bina Nusantara beberapa waktu lalu.

Memang ada rumornya bahwa di Indonesia game-game kekerasan akan dilarang, tapi namun walaupun di larang, kadang tetap saja bisa diunduh melalui Internet.

Arranggi menyatakan bahwa sebarnya banyak game positif yang bisa diunduh, seperti game edukasi yang bertemakan pelajaran seperti matematika atau IPA. Namun, sudah menjadi human nature bagi orang Indonesia untuk mencari hal yang negatif daripada yang positif.

Mari saring permainan mana saja yang baik dan sebarkankan lah energi positif dari permainan-permainan tersebut. (CNN)

Exit mobile version