OKI – Lagi-lagi segerombolan gajah liar mengamuk di area lahan HTI AKASIA PT. BAP di wilayah Desa atau Distrik Jelutung Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kedatangan gerombolan gajah tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu warga di sana.
Kejadian tersebut pada hari Selasa, 19 Juli 2022, sekira Pukul 01:45 WIB di distrik Jelutung petak SJC 3150 Areal PT BAP.
Kapolsek Air Sugihan, IPDA Rio Trisno menjelaskan, pada saat itu korban atas nama Abdul Karim dan rekan-rekan lainnya sedang beristirahat di dalam tenda, tiba-tiba datang rombongan gajah langsung menghancurkan tenda tempat istirahat korban dan rekan-rekannya.
“Saat itu korban tidak sempat berlari, sehingga gajah menginjak korban dan mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat,” jelasnya, Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, Koban dapat dievakuasi pada pukul 11.00 WIB dan lansung dibawa kerumah duka di Belanti Desa Banyubiru Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, menggunakan mobil Ambulance PT. BAP.
“Jenazah langsung diterima dan dimandikan lalu 12.30 WIB jenazah dikebumikan di TPU Desa Banyubiru,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk saat ini kejadian tersebut sudah ditangani pihak Polsek Air Sugihan untuk dilakukan penyelidikan.
Masih kata Kapolsek, kemungkinan Gajah liar yang mengamuk tersebut keluar dari dalam hutan karena kurangnya ketersediaan sumber makanan di dekat perkampungan warga.
Kemungkinan terusiknya kawanan gajah akibat dari pembukaan lahan yang tidak melakukan pemetaan terlebih dahulu, sehingga terganggunya habitat hewan gajah tersebut.
“Kami sayangkan, karena kejadian ini sudah kesekian kalinya, sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa warga,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam hal ini pihak perusahaan PT. BAP, Dirut PT BAP, Sapto Sulityo harus bertanggung jawab dan tentunya harus mengambil langkah-langkah agar tidak adanya lagi korban berikutnya.
“Ini akibat kurang tanggapnya atau reaksinya pihak sosial sacurty departemen, Tunggul dalam menyikapi laporan awal dari warga setempat dan laporan dari kontraktor setempat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, hal tersebut dikarenakan kawanan gajah tersebut sudah sering kali menampakan diri.
“Namun, tidak adanya dari pihak Kadep SSD untuk berkordinasi dengan perangkat desa, BKSD dan aparat setempat untuk segera mengambil langkah-langkah menggiring gajah tersebut agar kembali ke habitatnya,” tutupnya.(romi)