PANGKALPINANG– Tak dapat dipungkiri pengerjaan proyek Peningkatan Situ Kolong Minyak jilid II di Kabupaten Belitung Timur menuai sejumlah persoalan.
Ironinya, proyek Rp36,8 milyar milik Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Bangka Belitung (Babel) diketahui saat ini mendapat Pendamping Proyek Strategis (PPS) Kejati Babel.
” Benar, sudah turun ke lokasi dan kami sedang meminta justifikasi tehnis,” kata Fadil Regan, Asintel Kejati Babel didamping Aspidsus, Aspidsus, Selasa (17/12/2024).
Terkait tiang panjang banyak yang miring, Fadil tak menampik terpasang ratusan tiang yang miring akibat ada batu di dalam tanah di atas permukaan air.
“Iya ada batu, jumlahnya kami belum tahu pasti tiang yang miring, intinya ada sejumlah catatan-catatan dalam proyek tersebut dan harus selesai di akhir tahun,” ungkapnya.
“Intinya kami minta konsultan pengawas segera membuat justifikasi tehnis terkait perubahan kuantitas pekerjaan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Saragih, Kepala Logistik Proyek Kolong Minyak menyebut ada total seluruh ada sekitar 2000 tiang pancang.
“Dan tiang pancang yang sudah terpasang dalam kondisi miring itu ada sekitar 200,” kata Saragih, Selasa (3/12/2024).
Diungkapkannya, ratusan tiang pancang yang sudah terpasang dalam kondisi miring tidak akan mengganggu konstruksi bangunan.
“10 tahun jaminan konstruksi. Tiang pancang yang terpasang miris tidak akan mengganggu konstruksi,” ungkapnya.
“Kenapa terpasang miring, karena ada batu dibawah tanah itu. Jadi sulit kalau pun mau dicabut tiang pancang yang sudah terpasang miring,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak terkait dalam upaya konfirmasi.
Untuk diketahui, proyek Peningkatan Situ Kolong Minyak jilid II milik Satker PJSA Babel senilai Rp36,846,628,000,00 tahun 2024 dilaksanakan oleh kontraktor dari perusahaan PT Mitra Ciasem Raya, konsultan supervisi PT Tri Exnas KSO PT Gumilang Sejati. (red)