Dalam upaya mewujudkan pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) mengadakan Sosialisasi Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2024-2029.
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Bappelitbangda pada Kamis, 28 November 2024, mulai pukul 09.30 WIB hingga selesai.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala OPD terkait, camat, perangkat desa, perwakilan perusahaan, dan asosiasi perusahaan di Bangka Selatan.
Tarulina Lumban Raja, ST., MM, Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappelitbangda, menjelaskan bahwa RAD KSB disusun sebagai amanat dari Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2019 dan telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka Selatan.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan terkait rencana aksi daerah kepada pihak-pihak terkait, termasuk perangkat daerah, camat, perangkat informasi desa, perusahaan, dan seluruh pemangku kepentingan. RAD ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi kelapa sawit, tetapi juga menekankan aspek keberlanjutan lingkungan. Hal ini menjadi langkah penting untuk memenuhi kebutuhan energi dan bahan pangan dunia tanpa merusak ekosistem,” ujar Tarulina, Jumat (29/11/2024).
Tarulina juga menggarisbawahi pentingnya komitmen bersama untuk mewujudkan tujuan RAD KSB.
“Rencana aksi yang telah ditetapkan ini diharapkan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam bersinergi mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit. Dengan kerja sama yang solid, kelapa sawit Bangka Selatan dapat menjadi contoh industri nyata yang tidak hanya produktif tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memadukan visi dan misi dalam mengembangkan industri kelapa sawit yang produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman serta memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan pembangunan perkebunan yang ramah lingkungan dan mensejahterakan masyarakat lokal.