pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Kreatif WBP Lapas Tanjung Pandan Olah Sampah jadi Media Tanam

130
×

Kreatif WBP Lapas Tanjung Pandan Olah Sampah jadi Media Tanam

Sebarkan artikel ini
Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas kelas IIB, Tanjung pandan, Bangka Belitung berhasil mengubah sampah menjadi media tanam.
pemkab muba pemkab muba

Beritamusi.co.id – Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas kelas IIB, Tanjung pandan, Bangka Belitung berhasil mengubah sampah menjadi media tanam.

Ide Kreatif tersebut dimotori oleh Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Tanjungpandan Riski, dirinya bersama WBP mengumpulkan berbagai sampah botol plastik yang memang sangat banyak di Lapas.

Dengan langkah tersebut, sampah plastik yang dapat menjadi limbah mengotori lingkungan menjadi sesuatu yang bernilai dan dijadikan media Tanam Hidroponik.

Riski menjelaskan Ide Awal kegiatan tersebut berawal saat dirinya melihat tumpukan sampah yang mayoritas sampah tersebut adalah botol dan gelas plastik.

Dari hasil konsultasi bersama dengan Penyuluh Pertanian Kabupaten Belitung dirinya mendapatkan penjelasan bahwa Budidaya tanaman hidroponik tidak harus dengan bahan paralon yang baru dan persoalan tampak keren saja, tetapi bagaimana proses pengembangannya bersama masyarakat.

Tetapi Menurut Riski, Kegiatan menanam dengan metode hidroponik termasuk barang baru bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang biasa bercocok tanam secara konvensional. Sehingga membutuhkan edukasi khusus untuk mengenalkan pola menanam yang baru.

Lanjutnya, dirinya mengumpulkan beberapa WBP dan mulai memberikan Pelatihan secara Mandiri.

“Kita mulai dari mengumpulkan sampah–sampah tersebut dan kita bersihkan untuk kita jadikan media tanam. Kita cari tekhniknya dengan konsultasi bersama Penyuluh Pertanian termasuk kita cari di media online dan juga Youtube. Alhamdulillah, karena WBP juga semangat, kitapun menjadi lebih semangat untuk memulai kegiatan ini. kita mulai dengan menanam tanaman Cabe rawit, Selada dan Sawi. Saya kira ini sangat cocok untuk dilakukan dirumah, hitungan saya cukup modal Rp. 100.000 kegiatan ini sudah dapat dimulai dan akan melahirkan petani – petani kreatif cukup dari rumah,” Ujar Riski.

Pihaknya memulai metode budidaya tanaman Hidroponik ini dengan ikhtiar memikirkan lingkungan.

“Ikhtiar menggunakan botol bekas bagian dari upaya/ kampanye lingkungan,”katanya.

Katanya, budidaya tanaman hidroponik yang bagus itu tidak harus dibuat dari bahan-bahan mewah, baru dan kokoh. Padahal esensinya adalah bagaimana bisa memanfaatkan sesuai fungsinya.

“Apalagi untuk WBP, yang ketika bebas nanti mereka bingung untuk memulai usaha harus dari mana, modalnya dari mana, dengan pengalaman ini kita berharap mereka bisa langsung memulai langkah baru tanpa harus berifikir luasnya lahan dan modal yang besar,”Jelas Riski bersemangat

Sementara itu Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan Romiwin Hutasoit, SH, MH menjelaskan saat ini fokus Pembinaan Keterampilan yang dilakukan oleh jajarannya adalah Pembinaan Life Skill.

“Kita menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk memberikan Penyuluhan terkait Budidaya Pertanian yang dapat dikembangkan di Lapas. Beberapa waktu lalu kita melaksanakan kegiatan Pelatihan Pertanian Hidroponik dan hasilnya kini berhasil dikembangkan,”ujarnya. (Nanda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *