pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Puluhan Hektar Sawah di Kabupaten OKU Terancam Gagal Tanam

121
×

Puluhan Hektar Sawah di Kabupaten OKU Terancam Gagal Tanam

Sebarkan artikel ini
Gagal Tanam
pemkab muba pemkab muba
Puluhan Hektar Sawah di Kabupaten OKU Terancam Gagal Tanam
Fhoto : Deni A Syaputra

BATURAJA I Puluhan hektar areal persawahaan di kecamatan pengandonan terancam gagal tanam. Pasalnya, saluran irigasi air sungai lahan terancam putus akibat abrasi pada bibir sungai yang berdampingan dengan saluran irigasi terier tersebut.

A Haris warga kecamatan desa pengandonan kecamatan pengandonan menyatakan, kondisi saluran air yang ‘nyaris jatuh’ tersebut terjadi sedah sejak lama. Namun warga tak memiliki upaya untuk perbaikan hal tersebut.

“Kondisinya seperti ini sudah lama terjadi, kita minta pemerintah bisa mengambil tindakan untuk masalah ini, karena sebagian besar masyarakat disini bertani dan bersawah,” tuturnya.

Menurut haris, untuk mencegah irigasi tersebut putus, warga mengharapkan adanya pembangunan bronjong yang berfungssi sebagai penuangga tanah, hingga aliran air tidak langsung menggerus bibir tebing yang ada di sisi aliran sungai.

Sementara kepala desa pengandonan Mogarisonidi saat dijumpai wartawan portal ini membenarkan kondisi irigasi yang nyaris putus tersebut. menurutnya, sedikitnya sekitar 25 hektar areal persawahan menggantungkan sumber air dari irigasi tersebut.

“Usulan pembangunan sudah sejak 2 tahun ini, namun baru janji yang didapat, sementara sampai saat ini belum ada pembangunan,” tutunya.

Menurutnya, sejumlah anggota DPRD OKU yang terhormat pernah meninjau dan melihat langsung kondisi saluran irigasi dan bentang sungai yang dikhawatirkan akan terus tergerus akibat abrasi.

“Apalagi sekarang musim hujan, yang kita takutkan air sungai terus tinggi dan terus menggerus bibir tebing,” tutunya.

Sementara patauan portal ini dilapangan, sejumlah warga yang memiliki lahan di areal persawahan tersebut hingga sebagian masih ragu untuk melakukan penanaman padi, salah satu penyebabnya karena kondisi saluran irigasi yang nyaris puturs tersebut. (Deni A. Saputra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *