AFRIKA I Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Konga XXXVII-B/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) dibawah pimpinan Letkol Czi Denden Sumarlin S.E., sebagai Komandan Satgas (Dansatgas), berhasil mengamankan bahan peledak atau UXO (Un Exploded Ordnance) yang masih aktif disekitar daerah Bossangoa, Mpoko-Bangui, Central Afrika Republik (CAR).
Penemuan bahan peledak oleh Prajurit TNI tersebut, berawal ketika Force Commander of Minusca memberikan perintah (Frago) kepada Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca Letkol Czi Denden Sumarlin, S.E., untuk melaksanakan sterilisasi atau pembersihan bahan peledak dan berbagai jenis ranjau di daerah Bossangoa, Afrika Tengah.
Menindak lanjuti perintah tersebut, Dansatgas Kizi TNI memerintahkan Wadansatgas Mayor Czi Eko Cahyo, S.E. untuk segera mengirimkan Tim Jihandak ke daerah Bossangoa. Selanjutnya, Wadansatgas Kizi TNI melalui Pasi Ops Kapten Czi Ari Setiawan langsung menerjunkan 7 personel Tim Jihandak Konga XXXVII-B/Minusca yang dipimpin Letda Czi Try Aviyananto untuk segera berangkat ke Bossangoa yang berjarak kurang lebih 380 Km dari Camp Kontingen Garuda di Mpoko-Bangui, Afrika.
Menurut Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Denden Sumarlin, S.E., didampingi Wadansatgas Mayor Czi Eko Cahyo, S.E., yang meninjau langsung ke lokasi diamankannya bahan peledak tersebut mengatakan, kemungkinan bahan peledak ini sisa-sisa dari kerusuhan, sehingga masyarakat di daerah sekitar takut untuk melaksanakan kegiatan, karena banyak terdapat ranjau atau bahan peledak yang masih aktif.
Selama pencarian bahan peledak, tim Jihandak Pasukan Garuda di kawal oleh pasukan UN dari Kontingen Batalyon Camerun sejumlah 1 Peleton. Setelah dua hari (29 s.d 30 Desember 2015) melaksanakan pencarian, Tim Jihandak Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca berhasil menemukan bahan peledak, 2 pucuk senjata rakitan dan 1 ranjau anti personel yang masih aktif, dan diserahkan ke Minusca (Kontingen Camerun) yang berada di Bossangoa.
Diduga masih banyak wilayah di Afrika Tengah yang terdapat ranjau atau bahan peledak aktif, sisa-sisa dari kerusuhan. Selama pencarian serta pembersihan ranjau, tim Jihandak Pasukan Garuda mendapat respon yang positif dan disambut gembira oleh masyarakat di Bossangoa.
Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan berkaitan dengan bahan peledak dan ranjau, Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca Letkol Czi Denden Sumarlin, S.E. menghimbau kepada seluruh anggota yang melaksanakan tugas di lapangan agar tetap berhati-hati. (Puspen TNI)