KAYUAGUNG I Penangkapan delapan oknum pegawai RSUD Kayuagung saat nyabu dan judi diruang instalasi sarana dan prasarana RSUD membuat wakil Bupati OKI, H M Rifai, SE geram akibat ulah para pegawai yang mencoreng dan membuat malu Kabupaten tersebut.
Wakil Bupati OKI, H M Rifai, SE menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan “Pukulan telak” terhadap pemerintah OKI, hal ini diduga kurangnya pengawasan dari para pimpinan ditenggarai sebagai penyebabnya, untuk itu, pihaknya akan segera mengevaluasi kinerja Direktur RSUD Kayuagung. “Besok kita kumpulkan para pegawai di RSUD kita gelar rapat disana, dan nanti juga akan membahas kinerja pimpinannya,”ujar Wabup.
Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, Husin mengatakan, pihaknya akan segera mengusulkan pemecatan terhadap ASN yang terlibat narkoba setelah dinyatakan bersalah dan sudah mempunyai kekuatan hokum tetap. “ Kita lihat hasil pemeriksaan aparat kalau terbukti maka akan diproses pemberhentiannya,”terangnya.
Direktur RSUD Kayuagung, dr Dedi Sumantri, melalui Kabag Tata Usaha, Iskandar Fuad, SSos mengaku lalai terhadap apa yang diperbuat anak buahnya.” Selama ini tidak pernah terjadi hal ini, dan setiap hari ada yang piket tapi tak pernah ditemukan adanya oknum melakukan kegiatan tersebut,” kata Fuad, Kamis (25/8/2016) di ruang kerja Wakil Bupati saat jumpa pers dengan sejumlah wartawan.
Sementara itu, Kepala BKD OKI, Listiadi Martin, SSos, sangat prihatin dengan kejadian ini, kata dia ini merupakan pukulan bagi RSUD Kayuagung, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepegawaian bila nanti para PNS tersebut telah ditetapkan statusnya tersangka.”Kami tak akan mentolerir hal ini, kami akan usulkan pemecatan ke BKN bila memang statusnya telah jadi tersangka,”kata Listiadi. (Romi Maradona)