pemkab muba
Berita Daerah

Peringati Hari Santri, Berbagai Atraksi Dipertontonkan

64
×

Peringati Hari Santri, Berbagai Atraksi Dipertontonkan

Sebarkan artikel ini
IMG-20181022-WA0015
pemkab muba pemkab muba

Ogan Komering Ilir I Sejumlah atraksi bernuansa magis seperti bambu gila, tiup mata dan beberapa atraksi lainnya dipertontonkan oleh para santri di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Bupati OKI, Senin (22/10).

Husnan Daroini, Pimpinan Pesantren Darul Huda 99, Desa Muara Burnai Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI, menerangkan bahwa berbagai atraksi yang diperlihatkan tersebut tak lain merupakan hiburan dalam peringatan hari santri nasional.

“Dari beberapa atraksi memang butuh keahlian khusus, tapi dengan dilatih semuanya bisa. Syaratnya, masuk pesantren dulu,” ujarnya.

Menurutnya, hampir setiap pesantren mempunyai ciri khas khusus yang mencirikan pesantren itu sendiri.

Senada dikatakan pimpinan pesantren lainnya Yuris Al-Palinbani atau yang akrab disapa Abah Yuris. Menurutnya, setiap permainan selain menunjukkan ciri dari pesantren juga ada makna tersendiri yang ketika dilihat memang terlihat agak aneh.

“Permainan bambu gila misalnya, ini menunjukkan bahwa ini bambu biasa tapi bisa dikendalikan. Ini bisa dimaknai bahwa bambu saja bisa dikendalikan, apalagi manusia,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, H Husin mengatakan, dengan tema ‘Bersama Santri Damailah Negeri’ ini diharapkan para santri dapat menjadi vokal untuk mempersatukan umat-umat di Indonesia, dengan tidak meninggalkan nilai-nilai Pancasila dan rasa kebhinekaan.

“Kalau ini diamankan kita tidak akan menemukan gerakan yang mengarah ke radikal,” kata Husin.

Menurutnya, isu perdamaian diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme.

“Ini jadi momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi islam di Indonesia, dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air,” tandasnya. (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *