pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Didampingi PJ Gubernur, Doni Monardo Kunjungi Geosite Open Pit Nam Salu

134
×

Didampingi PJ Gubernur, Doni Monardo Kunjungi Geosite Open Pit Nam Salu

Sebarkan artikel ini
Geosite Open Pit Nam Salu, Desa Senyubuk, Kabupaten Belitung Timur (Beltim
pemkab muba pemkab muba

Beritamusi.co.id – Komisaris Utama MIND ID (Mining Industry Indonesia) Doni Monardo, bersama Dewan Komisaris dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding industri pertambangan itu, melakukan kunjungan kerja (kunker) lanjutannya di Kepulauan Bangka Belitung (Kepulauan Babel).

Setelah hari pertama kemarin ke Pulau Bangka, hari ini Jumat (27/1/2023), Doni Monardo didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin bertolak ke Pulau Belitung. Sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan tiba di Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin, Belitung.

Tempat pertama yang dikunjungi dalam rangkaian kunkernya yakni Geosite Open Pit Nam Salu, Desa Senyubuk, Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Saat di lokasi, pengelola situs geologi Tino Christian menjelaskan sejarah geosite yang kini terdaftar sebagai UNESCO Global Geopark.

Pertambangan bawah tanah (underground mine) dan pertambangan terbuka ini dikatakan Tino Christian, merupakan tambang timah pertama dan terbesar di Asia Tenggara pada Batuan Red Sandstones berusia 350 juta tahun, yang digarap selama 80 tahun sejak pertama kali dimulai pada 1908 hingga 1986.

“Lokasi ini bekas tambang timah terbuka dan tambang dalam pertama di Belitung, dan Indonesia pada Batuan Red Sandstones yang dibuka dari sebuah kongsi Tiongkok pada 1906 di era NV Billiton Maatschappij,” kata Tino.

Dilanjutkannya, kegiatan awal open pit pada 1815 oleh JF Den Dekker menemukan bijih timah di sekitar daerah Air Siburik, dan JP De La Motte, Kapten Tentara dan Asisten Residen kerajaan Belanda berkebangsaan Belgia, pada 1823.

“Level pertama tambang kedalaman 51 meter ditemukan urat timah baru dalam dua tahun menghasilkan 1.617 pikul timah. Sejak 1945 diambil alih pengelolaan oleh pemerintah melalui Perusahaan Pertambangan Timah Belitung (PPTB) di Tanjungpandan, dan berhenti 1986,” katanya. (Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *