Lemak Perut Tingkatkan Risiko Kematian

416E9E92-7B33-4454-8260-5D6EF9EA0AF4_mw1024_s_n

Semakin tua, banyak orang menumpuk lemak di bagian tengah tubuh mereka atau kondisi yang disebut denganspare tires. Kini dikabarkan obesitas jenis itu bisa meningkatkan risiko kematian secara drastis.
Sebuah penelitian baru mendapati bahwa orang-orang dengan berat badan normal atau orang yang kurus yang mempunyai banyak lemak di perut, dan pinggang mereka lebih besar daripada pinggul mereka, mempunyai tingkat kematian lebih tinggi, bahkan jauh lebih tinggi daripada orang-orang yang sangat gemuk.
Pria dengan perut buncit kemungkinan meninggal lebih cepat dua kali lipat lebih tinggi daripada seorang pria yang kegemukan. Biasanya pria berperut buncit meninggal karena penyakit jantung. Sementara perempuan yang mempunyai spare tires, risiko kematiannya 1,5 kali lebih besar.
Penelitian tersebut, yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine, meneliti data kesehatan yang dikumpulkan dari 15.000 individu.
Francisco Lopez-Jimenez, seorang ahli jantung di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, adalah pemimpin tersebut.
Ia mengatakan orang-orang dengan ukuran normal, kecuali di bagian tengah tubuh mereka, keadaan yang disebut obesitas sentral, cenderung kurang aktif.
“Karena berat badan mereka normal, mereka tidak harus melakukan banyak hal terkait berat badan mereka dan kemungkinan besar mereka kurang olahraga, keluar rumah dan aktif melakukan kegiatan serta makan makanan yang sehat," kata Lopez-Jimenez.
Lopez-Jimenez mengatakan lemak di daerah pinggang menekan organ-organ vital, dan memaksa organ-organ tersebut bekerja lebih keras. Lemak perut juga kurang aktif secara metabolik, yang artinya tidak bisa memproses gula dengan baik, dan bisa menimbulkan diabetes.
Lopez-Jimenez mengatakan bukan berarti mereka harus menambah berat badan untuk menyebarkan distribusi lemak ke seluruh tubuh.
Justru ia mengatakan hal yang paling sehat yang harus dilakukan orang-orang dengan obesitas sentral adalah tidak banyak makan junk food dan banyak latihan, dengan membentuk otot di lengan serta kaki mereka.
“Otot mendapat asupan dari gula. Jadi semakin banyak otot yang mereka miliki, semakin banyak gula yang diproses," ujarnya.
Orang-orang dengan berbagai berat badan disarankan untuk melakukan olahraga setidaknya tiga kali seminggu. (robi/voa)
BERITA TERKAIT
Puluhan Mobil Hias Ramaikan Karnaval Seni Budaya di Muba
Molen Anjurkan Jomblo di Pangkalpinang Cari Jodoh Anggota Paskibraka
HUT RI ke-77, Momentum Pulihkan Ekonomi
Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-77, Molen Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Masuki Tahapan Pilkada, KPU Pangkal Pinang Ajak Diskominfo Bersinergi
Tim Spider Polsek Jebus Ungkap Kasus Pencurian Alsintan
Pemkab OKU Anggarkan TPP untuk 6000 ASN
Wow! Grand Ranggonang Hotel Punya Kolam Renang Tercantik di Sumsel
Bersama OPD, Bupati Mura Tinjau Pembangunan Jalan
Kinerja Agen BRILink Makin Moncer, Raup Fee Based Income Rp.702,7 Miliar
Puluhan Calon Penerima Beasiswa SDM Sawit Ikuti Seleksi
Museum Batu Bara Bukit Asam Resmi Dibuka
709 WBP Narkotika Muara Beliti Terima Remisi
PLN Sambung Listrik Gratis Kepada Warga Kurang Mampu
746 Warga Binaan Lapas IIB Sekayu Dapat Remisi di HUT RI ke-77
Upacara Bendera HUT RI di Kabupaten Muba Berlangsung Khidmat
Tujuh WBP Rutan Kelas II B Baturaja Hirup Udara Bebas
Semarak HUT RI Ditengah keterbatasan
Bupati OKI Ajak Masyarakat Dukung Agenda Besar Indonesia Maju
Rayakan Hari Kemerdekaan, BRI Resmikan Menara BRILian Berkonsep Green & Smart Buildin
Dua Personil Polda Sumsel Raih Juara MTQ Tingkat Mabes Polri