AMERIKA I Presiden Barack Obama mengatakan ISIS kini tengah dalam posisi “bertahan” akibat serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak dan Suriah. ISIS, kata Obama, mulai kehilangan wilayah dan para pemimpin mereka.
“Kami punya momentum dan kami akan menjaga momentum tersebut,” kata Obama usai rapat di markas CIA, Rabu (13/4), dikutip Reuters.
Serangan udara koalisi AS berhasil memotong jalur pengiriman logistik dan finansial ISIS serta membuat wilayah kekuasaan kelompok bersenjata itu menciut. Namun Obama menegaskan, masih banyak tugas yang menanti, terutama untuk pemulihan masyarakat di daerah bekas pendudukan ISIS.
“Kami akan terus membantu Irak dan hal ini juga harus dilakukan seluruh dunia, untuk menstabilkan wilayah yang dibebaskan serta mempromosikan pemerintahan dan perkembangan yang mencakup seluruh masyarakat Irak,” kata Obama.
Obama menyadari bahwa ancaman ISIS saat ini berpindah ke Libya, di tengah carut-marut politik dan keamanan negara itu pasca runtuhnya rezim Moammar Gaddafi tahun 2011 lalu. AS, kata dia, akan membantu Libya dan pemerintahan baru negara itu untuk menjaga keamanan.
Serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan Irak telah dilakukan lebih dari 11.500 kali. Koalisi tempur ini telah membunuh dan menangkap beberapa pemimpin kunci dari organisasi militan pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.
“Dalam beberapa hari dan pekan ke depan, kami berencana melakukan lebih banyak serangan,” tegas Obama.
Obama juga mengatakan AS akan terus berupaya membantu perundingan damai Suriah yang digagas PBB di Jenewa, Swiss. Hingga saat ini, belum ada titik temu antara kelompok oposisi dan rezim Bashar al-Assad yang menolak untuk mundur.
Obama mengatakan, masa depan Suriah akan menjadi agenda dalam pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk, GCC, pekan depan di Riyadh. Rencananya Obama akan menghadiri pertemuan enam negara Teluk tersebut. (CNN)
