Babel Menjadi Daerah Dengan Indeks Keparahan Kemiskinan Terendah Se-Indonesia

IMG-20210819-WA0022
PANGKALPINANG - Melalui akun @datalistz di kanal Instagram, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terlihat menjadi daerah dengan Indeks Keparahan Kemiskinan Terendah di Indonesia. Bersumber data dari Badan Pusat Statistik pada bulan Maret 2021, sebenarnya apa yang terjadi?
Sebelum memahami indikator kemiskinan, yang perlu diketahui adalah Garis Kemiskinan (GK). Nah, masyarakat yang pengeluarannya berada di bawah garis kemiskinan inilah yang disebut ‘miskin’ dan yang jauh di bawah garis kemiskinan di sebut ‘sangat miskin (kronis)’.
Saat ini Garis Kemiskinan Kepulauan Bangka Belitung berada pada posisi tertinggi di Indonesia, yaitu Rp.752.203,- sedangkan GK nasional berada pada Rp.472.525,-.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami menyebutkan kedalaman kemiskinan yang dialami Babel mengalami penurunan dari September 2020 berada pada posisi 0,789 menjadi 0,609 pada Maret 2021. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Hal ini baik adanya, masyarakat yang miskin mulai memiliki daya beli.
“Selanjutnya Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Pada poin ini Babel berada pada urutan pertama se-Indonesia. Artinya, jumlah pengeluaran masyarakat miskin semakin dekat dengan pengeluaran rata-rata masyarakat miskin,” ungkapnya saat diwawancara di Kantor BPS Prov.Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (18/8/2021).
Seperti yang kita ketahui, Indeks Kedalaman Kemiskinan atau rata-rata masyarakat miskin mengalami kedekatan dengan GK. Artinya, belanja masyarakat miskin tidak mengalami ketimpangan atau keparahan yang sangat dalam. Sehingga, masyarakat miskin masih memiliki kemampuan untuk membeli.
Secara sederhana yang terjadi saat ini, masyarakat miskin dalam kategori parah/kronis menjadi lebih sedikit. Dalam 4,9% penduduk Babel yang mengalami kemiskinan, ada beberapa masyarakat ‘miskin parah’ yang bergerak mengalami kenaikan pengeluaran. Hal ini tentu menjadi nilai positif bagi para stakeholder pusat dan daerah yang telah memberikan intervensi kepada masyarakat sangat miskin (kronis).
Dengan data ini, harapan agar bantuan dapat diterima oleh masyarakat miskin dan miskin parah secara tepat sasaran menjadi semakin terlihat. Perlahan, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan menjadi semakin tipis. Bantuan dari pemerintah pusat dan daerah tentu menjadi salah satu faktor meningkatnya pengeluaran masyarakat yang memberikan indikasi baik bagi pertumbuhan ekonomi daerah. (Natasha)
BERITA TERKAIT
Berdayakan 11 Ribu Klaster Usaha, BRI Perkuat Komitmen Bawa UMKM Naik Kelas
Tim Singa Ogan Amankan Bandar Judi Online Jenis Togel Sedney
Tangkis Serangan Siber, BNI Perkuat Literasi dan Perlindungan Nasabah
Dua Pengedar Narkoba Jenis Sabu Diringkus
Begini Cara Ditintelkam Polda Sumsel Rayakan HUT RI ke 77
Lomba Bidar Mini Simbol Budaya dan Tradisi Kabupaten OKI
Muba Kendalikan Pencemaran Udara dengan Uji Emisi Kendaraan
BRI Rangkul Pelaku UMKM dalam “BRILian Independence Week”
Sejak 2021, Honor Penggali Makam Korban Covid Kabupaten OKU Belum Dibayar
Muba Gelar Turnamen Tenis Meja
Cegah Kemacetan, Satlantas Polres OKU lakukan Penertiban
Puluhan Mobil Hias Ramaikan Karnaval Seni Budaya di Muba
Molen Anjurkan Jomblo di Pangkalpinang Cari Jodoh Anggota Paskibraka
HUT RI ke-77, Momentum Pulihkan Ekonomi
Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-77, Molen Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Masuki Tahapan Pilkada, KPU Pangkal Pinang Ajak Diskominfo Bersinergi
Tim Spider Polsek Jebus Ungkap Kasus Pencurian Alsintan
Pemkab OKU Anggarkan TPP untuk 6000 ASN
Wow! Grand Ranggonang Hotel Punya Kolam Renang Tercantik di Sumsel
Bersama OPD, Bupati Mura Tinjau Pembangunan Jalan
Kinerja Agen BRILink Makin Moncer, Raup Fee Based Income Rp.702,7 Miliar