"Canting Kencana", Pendampingan Calon Pengantin untuk Cegah Stunting di OKI

IMG-20220524-WA0015
OGAN KOMERING ILIR - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat serius menurunkan angka prevalensi stunting. Salah satunya yakni dengan mencegah stunting sejak hulu melalui program Cegah Stunting dan Tingkatan Kualitas Keluarga dengan Terencana atau (Canting Kencana).
Canting Kencana merupakan program kolaborasi antara Pemkab OKI dengan Kementrian Agama untuk mendampingi para calon pengantin agar mendapat pendampingan masalah kesehatan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mencegah stunting sejak awal.
Tim Pendamping Keluarga ini terdiri dari Kader Keluarga, Bidan, Kader PKK, Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertugas memberikan konsultasi hingga pengecekan kesehatan calon pengantin.
"Canting Kencana merupakan inovasi DPPKB OKI untuk mencegah kelahiran stunting dan tingkatan kualitas keluarga terencana melalui Tim Pendamping Keluarga yang bertugas di setiap desa untuk memberikan pendampingan, penyuluhan, pelaporan bahkan sampai dengan rujukan Elsimil (elektronik siap nikah dan siap hamil)," ujar Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ogan Komering Ilir, H.M. Lubis, SKM. M, Kes saat Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten OKI, Rabu, (24/5/2022).
Lubis mengatakan terdapat 602 tim pendamping keluarga dengan 1.806 personil yang bertugas mendata keluarga yang berisiko stunting di Kabupaten OKI.
Wakil Bupati OKI, H.M. Dja'far Shodiq mengatakan perlu upaya bersama untuk menurunkan stunting. "Upaya percepatan penurunan stunting akan lebih mudah tercapai dengan cara kolaborasi sehingga Kabupaten Ogan Komering Ilir bisa mencengah adanya kelahiran stunting baru," kata Wabup Shodiq.
Rakor ini juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama seluruh camat dan jajaran Kementrian Agama (Kemenag) OKI untuk memberikan konseling dan pemahaman pra-nikah pada calon pengantin guna mencipatkan keluarga berkualitas.
Sementara Kepala BKKN Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan melalui Koordinator bidang advokasi penggerakan dan informasi (Adpin), Evi Silviani, S.Kom, MM mengatakan dalam Perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Pencegahan stunting menjadi prioritas program nasional untuk menurunkan presentase stunting di angka 14% sampai dengan tahun 2024.
"Guna mencegah terjadinya kelahiran stunting akan ada kerjasama yang holistik bersama KUA dan puskesmas untuk memberikan pendampingan kepada calon pengantin dan pasangan muda subur untuk penyiapan kehidupan berkeluarga yang terencana dan berkualitas," ungkap Evi. (Romi)
.
BERITA TERKAIT
Dua Personil Polda Sumsel Raih Juara MTQ Tingkat Mabes Polri
Polda Sumsel Lakukan Penandatanganan Fakta Integritas Panitia dan Peserta Seleksi PAG
Komitmen Penghijaun, 1000 Mahasiswa UIN Raden Fatah Lakukan Penanaman Pohon
Kukuhkan 36 Anggota Paskibraka, Molen Sampaikan Pesan Ini
Kenakan Pakaian Adat Paksian dari Babel, Presiden Jokowi sampaikan Pidato Kenegaraan
Pj Bupati Apriyadi dan Forkopimda Dengarkan Pidato Kemerdekaan Presiden RI
Nonton Lomba HUT RI, Pedagang ES Ketiban Cuan
Sambut Hari Kemerdekaan RA Muslimat NU 1 Ikuti Lomba PBB dan Mewarnai
Kalahkan Muba, Ponpes Darussafaat OKI Masuk Semifinal
310 Pramuka Sumsel Ikuti Peringatan Hari Pramuka ke-61 di Cibubur
Ketua Kwarda Suntikkan Semangat kepada Kontingen Sumsel dalam Jambore Nasional 2022
Bandara AP II Depati Amir Pangkalpinang Gelar Local Creatif Festival
Penandatangan KUA-PPAS 2023 Berlangsung Lancar
YPN Dikalungi Sorban Saat Hadiri Peringatan 1 Muharram 1444 H
Motor Dirampas Cewek Open BO Usai "Wik-wik", Pria Ini Ngaku Malu
BRILiaN Young Leader Indonesia, Upaya BRI Ciptakan Talenta Unggul
DPRD dan Pemkot Palembang Sepakati APBD Perubahan 2022
Media Perlu Jaringan Advokat untuk Hadapi Kasus Pers
Tokoh Islam Ini Mengaku Terkesan saat Bertemu Walikota Pangkalpinang
Pemkab dan DPRD OKI Sepakati KUA PPAS 2023 Sebesar Rp.2,308 Triliun
Molen Tambah Hadiah untuk Pemenang Pertandingan Catur